Senin, 19 September 2011

Mengenal Tari Buja Kadanda

Tarian atau Mpa’a Buja Kadanda merupakan salah satu dari sekian banyak tarian heroik warisan kesultanan Bima. Tarian ini digolongkan dalam Tari Rakyat atau Tari yang berkembang di lingkungan masyarakat seiring perkembangan kesultanan Bima.

Meskipun Tumbuh dan tumbuh dan berkembang di luar istana, namun sultan melalui para seniman istana, tetap mempertahankan pertumbuhan dan perkembangan tarian rakyat, dengan demikian mutu tari tetap terpelihara dan terpacu pada nilai dan norma agama dan adat yang islami. Kebijakan istana dalam hal ini sultan bersama seniman istana sangat berbeda dengan kebijakan sultan dan seniman Istana Jawa (Yogya, Surakarta dan Solo).
Raja dan seniman di lingkungan Istana Yogyakarta, Surakarta dan Solo, tidak memperhatikan  perkembangan kesenian rakyatnya, termasud seni tari. Istana hanya mengutaman perkembangan kesenian termasuk seni tari istana atau klasik saja.
Tari ini dibawakan oleh dua orang pemain laki – laki dengan mempergunakan senjata “buja kadanda” atau tombak berumbai bulu ekor kuda, dilengkapi dengan perisai (perisai). Karena itu tari ini diberi nama mpa’a buja kadanda. Diiringi musik genda Mbojo.
Bagaimana alur tarian ini ?
Diawali oleh penabuhan dua Gendang, Gong, Serunai dan Tawa-Tawa. Awalnya Gendang ditabuh dengan irama lamban. Kemudian para pemain dengan menggunakan Buja Kadanda masuk satu persatu memberi salam kepada para penonton atau undangan dan mulai memainkan Buja Kadanda dengan style masing-masing. Gaya dan gerakannya hampir mirip dengan pencak silat, tetapi mereka menggunakan Buja Kadanda.
Semakin lama, alunan dan tabuhan gendang dipercepat dan pemain/penarinya pun mulai saling memukul dengan menggunakan buja Kadanda. Dan diakhir pementasan, alunan Gendang diperlambat lagi sebagai aba-aba bahwa atraksi harus segera diakhiri. Kemudian para penari berangkulan dan memberi salam kepada para penonton dan undangan.
Seiring perkembangan zaman, Buja Kadanda sudah jarang dimainkan. Saat ini hanya tinggal beberapa sanggar Seni saja yang menampilkan atraksi ini seperti di kecamatan Wawo. Keli woha, Dan Bolo. Perlu adanya perhatian dan pembinaan serta proses regenerasi terhadap atraksi kesenian tradisional ini


Di adopsi dari : http://alanmalingi.wordpress.com

2 komentar:

  1. MENANG BERAPAPUN, PASTI KAMI BAYAR !!! *


    * Melayani LiveChat 7 x 24 Jam Nonstop :

    - WA : 08125522303
    - BBM : CSID303



    Download APK Sabung Ayam Online

    Agen Taruhan Bola Sbobet Online

    178.128.118.38/s128

    Situs Poker Online Uang Asli

    BalasHapus
  2. Untuk Anda para Pecinta Judi Online, kini telah hadir S128Cash Agen Judi Online Terpopuler dan Terpercaya 2019 yang menyediakan semua permainan, seperti :
    - Sportsbook
    - Live Casino
    - Sabung Ayam Online
    - IDN Poker
    - Slot Games Online
    - Tembak Ikan Online
    - Klik4D

    Anda dapat mencoba keberuntungan Anda bersama kami, raih kemenangan Anda hingga menjadi seorang JUTAWAN !!
    Hanya dengan modal Rp 25.000,- Anda sudah menikmati semua permainan yang ada dan juga PROMO BONUS Menarik yang tersedia, yaitu :
    - BONUS NEW MEMBER 10%
    - BONUS DEPOSIT SETIAP HARI 5%
    - BONUS CASHBACK 10%
    - BONUS FREEBET 200rB
    - BONUS 7x KEMENANGAN BERUNTUN !!

    Perlu Anda ketahui, disini menyediakan semua bank LOCAL INDONESIA ( TIDAK ADA JAM OFFLINE ) jadi Anda bisa transaksi 24 Jam dan juga tersedia deposit via PULSA, OVO dan GOPAY.
    Jadi apa lagi yang Anda tunggu? Segera daftarkan diri Anda bersama kami.
    Untuk informasi lebih lanjut, bisa hubungi kami melalui :
    - Livechat : Live Chat Judi Online
    - WhatsApp : 081910053031

    Link Alternatif :
    - http://www.s128cash.biz

    Judi Bola

    Judi Bola

    BalasHapus